Menjaga Privasi Diri Tanpa Rasa Takut di Media Sosial

Apa yang bisa dilakukan agar perempuan bisa membela diri dan menciptakan ruang amannya di internet?

Baru-baru ini, pemilik akun Twitter @annalifah membuat sebuah utasan di platform berlogo burung biru tersebut untuk menceritakan kasus yang menimpa dirinya dan beberapa perempuan lain. @annalifah mendapati bahwa foto pribadinya telah diposting tanpa izin oleh akun Instagram ui.cantik, sebuah akun yang berdedikasi untuk memposting foto dan profil sederhana dari mahasiswi Universitas Indonesia yang dianggap cantik. Akun ui.cantik yang bersifat komersial karena menawarkan jasa iklan tersebut telah melanggar privasi perempuan-perempuan yang merasa tidak nyaman dan aman bahwa foto dan profil mereka disebarkan secara tidak bertanggung jawab, terutama ketika akun-akun pribadi mereka diserbu oleh akun-akun lain yang kemudian melecehkan dan menjadikan mereka sebagai objek seksual.

Panduan aman berinternet dari perempuan untuk perempuan yang dirilis oleh vpnMentor mencoba menjawab pertanyaan di atas dan memberikan tips-tips solutif. SAFEnet menyadur artikel bertajuk The Empowering Internet Safety Guide for Women tersebut dan membaginya menjadi tiga tulisan untuk menyebarkan cara bagaimana perempuan bisa melindungi diri di internet dari kekerasan-kekerasan online.

Ini adalah bagian pertama yang membicarakan tentang menghadapi kekerasan di media sosial.

Baca bagian kedua mengenai kekerasan online di lingkungan kerja dan saat berkencan online di sini.

Baca bagian ketiga dan terakhir mengenai cara cerdas menghadapi potensi ancaman di dunia nyata di sini.


Pernahkah kamu dilecehkan di jalan? Menerima pesan yang kurang ajar di sebuah aplikasi kencan? Seorang kolega memberikan komentar atas penampilanmu yang membuat kamu tidak nyaman?

Kamu tidak sendiri.

Dengan gerakan #MeToo, mudah untuk masuk ke Twitter dan Facebook dan melihat betapa banyaknya perempuan yang menjadi korban pelecehan seksual. Secara langsung atau saat online, perempuan di mana pun mengalaminya apapun bentuk pelecehannya. Dengan berbagai cara baru dalam berkomunikasi karena adanya internet, pelecehan online menjadi lebih kentara daripada sebelumnya.

Menurut sebuah kajian oleh Pew Research Center, mayoritas kekerasan online terjadi di media sosial. Walaupun laki-laki juga menjadi subjek pelecehan seksual — termasuk yang mencakup ledekan nama, ejekan, dan ancaman fisik — studi ini menemukan bahwa di dunia online, kemungkinan perempuan mengalami pelecehan seksual lebih tinggi dua kali dibandingkan dengan laki-laki.

Sebagai tambahan, lebih dari setengah perempuan usia 18-29 melaporkan telah menerima kiriman gambar seksual eksplisit tanpa persetujuan mereka.

Jumlah ini terus bertambah, dan walaupun 70% perempuan percaya bahwa pelecehan seksual di online adalah masalah besar, tidak banyak yang tahu cara mencegahnya.

Perempuan sering menjadi sasaran hanya karena mereka perempuan. Serangan sering bersifat seksual atau misoginis, dan retorikanya cenderung fokus pada tubuh perempuan dan kekerasan seksual. Ini merugikan dan mengganggu secara fisik dan emosional, dan perempuan sering diintimidasi hingga bungkam, lebih memilih untuk tidak membahasnya lebih lanjut daripada menempatkan diri dalam situasi yang berisiko.

Namun, ada cara-cara agar perempuan bisa melindungi diri.

Panduan ini ditulis dengan maksud memberdayakan perempuan dalam bernavigasi di internet tanpa rasa takut. Tulisan ini membahas kejadian-kejadian umum di mana perempuan mengalami pelecehan dalam kehidupan sehari-hari mereka — di media sosial, di tempat kerja, saat berkencan, dan banyak lagi — dan memberikan tips dan saran tentang bagaimana perempuan dapat mengambil kendali.

Penting untuk mencatat bahwa beberapa saran yang diberikan di sini mendorong anonimitas, daripada mempertaruhkan diri menjadi sasaran. Meskipun hal ini tampaknya bertentangan dengan gagasan mendorong ekspresi diri, kami percaya bahwa setiap perempuan harus diberdayakan untuk membuat pilihan itu untuk dirinya sendiri.

Tugas kami — penyusun laporan ini — adalah memberi kamu sarana yang dibutuhkan untuk memilih dan melindungi diri.

Kami harap panduan ini mendorong para perempuan di mana saja untuk membela dan melindungi diri mereka sendiri, dan untuk berjuang melawan pelecehan seksual, baik di dunia maya maupun dunia nyata.

Pelecehan di Media Sosial

Twitter
> 5 Cara Melindungi Diri di Twitter

Facebook
> 5 Cara Melindungi Diri di Facebook

Instagram dan Snapchat
> 3 Cara Melindungi Diri di Instagram dan SnapChat

Mayoritas pelecehan online terjadi di media sosial, yang masuk akal mengingat berapa banyak waktu yang dihabiskan sebagian besar pengguna di platform-platform tersebut. Jaringan sosial yang luas, sering dikombinasikan dengan anonimitas, mengarah pada kenyataan di mana segala sesuatu yang kamu posting, tweet, atau bagikan, membuat kamu berpotensi untuk menjadi sasaran penyalahgunaannya.

Di bawah ini, kami menyelidiki platform media sosial paling populer, dan menunjukkan kepada kamu cara melindungi diri dari orang-orang yang menyeramkan, para troll, dan penguntit.

Twitter

Karena sifatnya yang terbuka untuk publik, Twitter adalah salah satu platform media sosial yang paling terkenal dengan pelecehan online. Bukan hanya selebritas dan figur publik yang menjadi sasaran, ada banyak sekali cerita tentang orang-orang biasa yang diserang, seringkali hanya karena mereka berbicara tentang isu-isu politik atau feminis.

Bahkan, Amnesty International merilis laporan yang mengecam Twitter karena tidak secara tepat menangani pelecehan terhadap perempuan. Dalam studi tersebut, lusinan perempuan dikutip tentang pelecehan yang mereka alami di Twitter, dan banyak yang menyebutkan bahwa mereka mendapatkan tanggapan yang tidak memuaskan setelah melaporkan insiden yang menimpa mereka.

Seringkali, hasilnya adalah efek pembungkaman, di mana perempuan hanya memilih untuk tidak terlibat karena takut dilecehkan; banyak perempuan akhirnya menyensor diri mereka sendiri atau meninggalkan platform sama sekali. Dan bagi sebagian orang – terutama jurnalis dan aktivis – ini dapat merugikan karier mereka.

Pada bulan Oktober 2017 isu ini memuncak, ketika serangkaian tuduhan pelecehan seksual profil tinggi menelurkan tagar viral #MeToo. Tagar – yang digunakan oleh perempuan untuk mengidentifikasi diri mereka sebagai orang yang pernah mengalami pelecehan seksual atau penyerangan – mengambil alih Twitter hanya dalam hitungan jam, dan memperjelas betapa lazimnya insiden ini terjadi.

Tidak lama setelah itu, akun Twitter milik aktris Rose McGowen dihentikan sementara setelah dia men-tweet serangkaian tuduhan terhadap pemangsa seksual Harvey Weinstein. McGowen juga menyebutkan beberapa petinggi Hollywood yang menjadi enabler, yang membiarkan pelecehan tersebut terjadi. Pelanggaran McGowen adalah bahwa salah satu tweet-nya menyebutkan nomor telepon pribadi.

Tetapi dengan begitu banyak tweet bernada kekerasan ditujukan pada perempuan kemudian tidak menangguhkan akun-akun pelaku, banyak perempuan sudah merasa cukup dan muak. Kemarahan perempuan atas tanggapan yang tidak memuaskan ini kemudian melahirkan tagar #WomenBoycottTwitter, yang menyerukan kepada para perempuan untuk memboikot platform itu selama sehari dalam solidaritas.

Twitter mengklaim telah memperbaiki sistem mereka dalam menangani laporan pelecehan, tetapi itu masih menjadi masalah, dan masih ada langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh setiap perempuan untuk mengurangi peluang menjadi sasaran.

5 Cara Melindungi Diri di Twitter

1. Gunakan Beberapa Profil

Perempuan yang kariernya bergantung pada mempertahankan profil publik mungkin merasa berguna untuk menggunakan banyak akun.

Tidak seperti beberapa platform media sosial lainnya, menurut ketentuan layanan Twitter, kamu dapat melakukan hal ini. Bahkan, banyak bisnis sering melakukan ini untuk menarget audiens yang berbeda.

Kamu akan ingin membuat profil pribadi dan publik.

Profil pribadi kamu harus memiliki pengaturan privasi yang paling kuat. Setelan default Twitter bersifat publik, karenanya kamu harus aktif memilih pengaturan privasimu.

Biasanya, ketika tweets kamu publik, siapa pun dapat melihatnya – bahkan orang-orang yang tidak memiliki Twitter dapat menemukannya. Ketika tweets kamu “dilindungi,” hanya pengikut yang telah kamu setujui yang dapat melihatnya, dan tidak ada yang dapat me-retweet mereka. Pastikan bahwa orang yang kamu biarkan mengikuti akun profil pribadimu adalah orang yang kamu kenal dan percayai.

Cara Mengubah Pengaturan Privasi kamu di Twitter:

Klik pada profil kamu dan masuk ke Pengaturan dan privasi > Privasi dan keamanan > Lindungi Tweet kamu.

Membuat perubahan pengaturan untuk melindungi tweet juga secara retroaktif melindungi tweet lama kamu. Meskipun demikian, penting untuk dicatat bahwa karena Twitter tidak memiliki kendali atas mesin telusur di luar platformnya, tweet lama mungkin masih terlihat di internet. Jadi jika kamu ingin anonimitas yang sebenarnya, kamu harus membuka profil pribadi baru dan melindungi tweets kamu dari awal.

Penting juga untuk memperhatikan bahwa balasan kamu untuk tweet dan mention dari akun lain juga akan dilindungi, dan oleh karena itu hanya akan dilihat oleh pengikut yang sudah kamu disetujui. Ini jelas membuat jauh lebih sulit untuk terlibat dalam sejenis diskusi publik yang menjadi kekhasan Twitter, jadi kamu harus memutuskan apakah memiliki profil pribadi itu sepadan atau tidak.

Untuk membuat akun tambahan, klik ikon profil kamu. Kemudian klik pada tanda sisipan di samping nama kamu. Di sana kamu diberi opsi untuk membuat akun baru.

Profil kedua ini akan menjadi profil umum kamu. Jika kamu menggunakan Twitter untuk pekerjaan kamu, profil umum akan menjadi salah satu yang mewakili kamu secara profesional, jadi pastikan untuk tidak men-tweet tentang sesuatu yang terlalu pribadi.

Pilihan lain adalah menjaga agar profil ini tetap anonim. Itu berarti tidak menggunakan nama asli kamu atau foto kamu, atau men-tweet apa pun yang dapat digunakan untuk mencari tahu di mana kamu tinggal atau bekerja.

Perhatikan bahwa kamu tidak dapat membuat kedua akun tetap terbuka di browser yang sama secara bersamaan. Jika kamu ingin keduanya terbuka, gunakan browser yang berbeda, atau gunakan aplikasi yang didukung Twitter, TweetDeck.

 

2. Laporkan dan Blokir Pelaku

Jika kamu menerima tweet bernada kekerasan, kamu dapat memblokir orang yang mengirimnya.

Cara Memblokir Seseorang di Twitter:

Klik tanda [ v ] di sudut kanan atas tweet, dan pilih untuk memblokir pengguna.

Salah satu masalah dengan pemblokiran adalah sangat mudah bagi pengguna untuk membuat akun baru – sering disebut “boneka kaus kaki” (ed: atau dulunya di Indonesia disebut akun “telur”) – yang belum ditandai.

Salah satu cara untuk mengatasi ini adalah dengan aplikasi Block Together, yang akan secara otomatis memblokir akun apa pun yang mencoba mengikuti kamu dengan masa aktif akun kurang dari 7 hari, memiliki kurang dari 15 pengikut, atau yang sudah diblokir oleh pengikut kamu. Aplikasi ini sangat membantu ketika kamu diserang oleh pasukan troll.

Selain memblokir pengguna, kamu juga dapat melaporkan insiden pelecehan atau kekerasan ke Twitter.

Cara Melaporkan Seseorang di Twitter:

Cukup klik tanda [ v ] di sudut kanan atas tweet atau akun, pilih laporan, dan ikuti petunjuknya.

Sayangnya, meskipun pelecehan bertentangan dengan perjanjian pengguna Twitter, platform ini terkenal tidak melakukan banyak hal untuk mengekang perilaku buruk tersebut.

Bahkan, menurut analisis dari organisasi nirlaba, Aksi Perempuan dan Media (WAM!), 67% perempuan yang melaporkan penyalahgunaan platform Twitter mengaku telah memberitahu Twitter setidaknya satu kali sebelumnya.

Namun, melaporkan tweet dan akun yang kasar masih layak dilakukan, karena mudah.

Twitter saat tulisan ini diturunkan tidak menyediakan cara untuk memeriksa status laporan tentang penyalahgunaan platform. Demikian pun, pada Januari 2018, Twitter akan mengirimkan notifikasi pemberitahuan tentang penilaian mereka setelah laporan diproses.

 

3. Jangan Geotag

Melakukan geotag adalah ketika postingan kamu menyertakan lokasi saat kamu mengirimnya. Untuk menjaga diri kamu aman dari doxing* dan penguntitan, sebaiknya jangan gunakan fungsi ini. Untungnya ada opsi untuk mematikan fitur geotag, jadi postingan kamu secara default tidak akan menampilkan lokasimu.

Saat kamu menulis tweet, kamu akan melihat tombol lokasi di bagian bawah — bentuknya seperti pin yang dijatuhkan. Jika kamu mengetuknya, kamu akan memiliki opsi untuk menambahkan lokasi kamu ke tweet kamu.

Jangan lakukan itu.

Perhatikan bahwa lokasimu bisa ketahuan tanpa geotag bila kamu menyebutkan posisi kamu berada. Tentu menyenangkan untuk memberi tahu orang-orang pada saat kamu, misalnya, sedang menikmati pembukaan galeri baru atau jalan-jalan malam di kota, tetapi terkadang lebih baik menunggu dan mengeposnya nanti, ketika kamu tidak berada di sana lagi, dan dapat men-tweet tentang betapa hal-hal tersebut TADI menyenangkan bagimu. Late post atau posting belakangan bisa melindungi kamu

 

4. Mencegah Doxing*

Bentuk pelecehan online yang paling ekstrem adalah doxing.

Doxing adalah ketika informasi pribadi seseorang, seperti alamat mereka, nomor telepon, tempat kerja, rincian perbankan, dan bahkan informasi tentang anggota keluarga mereka, dipublikasikan online dengan maksud agar orang-orang dapat menggunakannya untuk melakukan kekerasan pada orang yang data pribadinya disebarkan tersebut.

Kamu mungkin pernah mendengar laporan dengan istilah #gamergate pada 2014 silam. Gamergate adalah gerakan yang lahir dari seorang mantan developer video game asal Amerika Serikat yang marah, Zoe Quinn, yang menulis sebuah postingan blog yang menuduhnya telah tidur dengan seorang jurnalis sebagai ganti untuk ulasan yang bagus.

Terlepas dari kenyataan bahwa tidak ada ulasan yang pernah ditulis, postingan tersebut diambil sebagai seruan pertempuran oleh gerombolan gamer yang kebanyakan berkulit putih, laki-laki, yang melihat tidak hanya hobi favorit mereka, tetapi kebebasan berbicara dan maskulinitas mereka, seperti diserang oleh yang disebut pejuang keadilan sosial.

Hasilnya?

Tidak hanya Quinn, tetapi perempuan yang membelanya, termasuk developer game Brianna Wu dan jurnalis Anita Sarkeesian, mendapat serangan tanpa henti dari troll internet yang membanjiri mereka dengan ancaman harian akan pembunuhan dan pemerkosaan, terutama melalui Twitter.

Mereka juga di-doxing.

Efeknya mengerikan di industri game, dan para perempuan terus mengambil tindakan pencegahan ekstra karena takut bahwa mereka akan menjadi target.

Misalnya, Tessa (bukan nama sebenarnya untuk melindungi privasi individu tersebut) seorang analis intelijen kompetitif yang pekerjaannya mengharuskan ia untuk berinteraksi dengan para gamer, mengenal beberapa perempuan dalam industri game yang telah dikuntit dan dilecehkan, dan sering menghadapi perilaku genit dan tidak sopan. Karena banyak interaksi terjadi di Skype, ia tidak bisa melakukan banyak hal untuk menyembunyikan fakta bahwa ia perempuan. Namun, Tessa bersusah payah untuk menyembunyikan bahwa ia bekerja langsung untuk sebuah perusahaan game, dan tidak mengungkapkan informasi pribadi apa pun tentang dirinya seperti nama atau lokasinya yang sebenarnya.

Tentu saja, mereka yang berada di industri game bukanlah satu-satunya yang berisiko untuk di-doxing. Di Amerika Serikat, iklim politik yang panas saat ini telah mengakibatkan banyak orang kehilangan pekerjaan dan harus meninggalkan rumah mereka setelah data pribadi mereka di-doxing karena mereka menghadiri aksi alt-right atau antifa.

Tetapi kamu tidak perlu terlibat dalam kegiatan politik yang kontroversial untuk mengalami doxing. Beberapa orang mengalami doxing “secara tidak sengaja”.

Sebagai contoh, di Amerika Serikat pasca bom yang meledak saat Boston Marathon, seorang mahasiswa Universitas Brown mengalami doxing ketika ia salah diidentifikasi sebagai pelaku. Kejadian lain di Amerika Serikat, pasca aksi Charlottesville Unite the Right, insinyur dari Universitas Arkansas di-doxing ketika ia salah diidentifikasi sebagai peserta aksi tersebut.

 

4 Cara untuk Menghindar dari Doxing

1. Google diri sendiri

Pencarian sederhana akan menunjukkan kepada kamu jenis informasi apa tentang kamu yang sudah online. Jika itu termasuk data yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi kamu, lihat apakah kamu dapat menghapusnya. Profil media sosial memiliki pengaturan privasi yang dapat dengan mudah diatur ulang, dan banyak situs web, seperti White Pages, memberi kamu opsi untuk memilih tidak memberikan data. Sayangnya, tidak mungkin untuk menghapus semua informasi kamu dari internet, tetapi setidaknya pencarian melalui Google akan memberi tahu kamu apa yang ada di luar sana agar orang lain dapat menemukannya.

2. Berlangganan layanan yang akan menghapus kamu dari situs pialang data

Jika kamu menemukan informasi kamu di situs web seperti White Pages, kemungkinan besar data tersebut ada di direktori daring lainnya, yang di antaranya tidak akan mudah kamu temukan. Jadi jika kamu memiliki alasan untuk percaya bahwa kamu mungkin jadi target doxing, pertimbangkan untuk membayar layanan seperti PrivacyDuck atau DeleteMe untuk menjaga data privasimu di internet.

3. Periksa bahwa akun email kamu belum pernah terlibat dalam pelanggaran data

Melalui https://haveibeenpwned.com/ kamu dapat melihat apakah alamat email dan kata sandi kamu mungkin terpapar di salah satu dari banyak pelanggaran data skala besar yang telah terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Jika hasilnya ada, segera setel ulang kata sandi kamu, dan pertimbangkan untuk menambahkan verifikasi dua langkah ke akun kamu. Ini akan memberikan lapisan keamanan ekstra yang membutuhkan informasi tambahan (selain kata sandi) saat kamu login.

4. Gunakan VPN

Dengan menggunakan jaringan pribadi virtual, kamu dapat mengenkripsi semua aktivitas online kamu untuk melindungi diri dari peretas. VPN bekerja dengan menyalurkan data internet kamu melalui server pihak ketiga, menjaga alamat IP kamu (dan lokasi sebenarnya) agar tidak terpapar. Berikut beberapa VPN yang disarankan vpnMentor.

 

5. Mencegah Peretas mengambil alih Akun Twitter kamu

Dari mantan Presiden Obama hingga Britney Spears, selama bertahun-tahun banyak selebritas telah yang akun Twitternya diretas oleh orang-orang yang ingin merusak reputasi mereka dan menyebabkan kekacauan. Walau demikian, orang biasa juga mendapatkan bahwa akun mereka diretas dengan frekuensi yang mengkhawatirkan.

 

4 Cara untuk Menjaga Akun Twitter Kamu Agar Tidak Diretas

  1. Buat kata sandi yang kuat:

Ini paling sering kamu dengar, tetapi kamu akan terkejut, atau mungkin tidak, dengan betapa banyak orang menggunakan kata sandi yang lemah dan mudah ditemukan. Untuk membuat kata sandi yang kuat, pastikan itu panjang, memiliki huruf besar dan huruf kecil, dan termasuk angka dan simbol.

  1. Aktifkan verifikasi masuk:

Ini memberikan lapisan keamanan ekstra saat kamu login. Daripada hanya memasukkan kata sandi, kamu juga harus memasukkan kode yang dikirim Twitter ke perangkat seluler kamu. Untuk mengaktifkan ini, klik ikon profil kamu > Akun > Keamanan > Verifikasi login. Pada tab yang sama kamu juga dapat memilih untuk meminta informasi pribadi ketika mengubah kata sandi kamu.

  1. Waspadalah terhadap aplikasi pihak ketiga yang membutuhkan akses ke akun kamu:

Jika kamu ragu apakah aplikasi itu sah atau tidak, jangan menginstalnya. Untuk melihat aplikasi mana yang memiliki akses ke akun Twitter kamu, klik ikon profil kamu dan buka Aplikasi. Untuk menghapus aplikasi, klik Cabut akses.

  1. Hati-hati terhadap URL yang dipersingkat:

Dengan batas 280 karakter di Twitter, masuk akal banyak orang menggunakan URL yang dipersingkat untuk ditautkan di Twitter platform. Masalahnya adalah, ini membuat sulit untuk mengetahui ke mana tautan itu membawa kamu, mungkin saja ke situs berbahaya. Jadi jika kamu ingin berhati-hati sekali, jangan klik tautan yang kamu lihat di tweet orang lain.

 

Indikasi yang baik bahwa orang lain telah menggunakan akun kamu adalah jika kamu melihat aktivitas yang tidak dikenal, seperti mengikuti seseorang yang baru atau mengirimkan tweet yang tidak kamu ingat. Jika kamu melihat ini, hal pertama yang ingin kamu lakukan adalah mengubah kata sandi. Kamu juga harus melaporkannya ke Twitter dengan pergi ke pusat bantuan (help center) Twitter dan mengirimkan tiket atau melakukan pelaporan.

Kamu juga baiknya melapor atau mengirimkan tiket ke Twitter walau seseorang belum benar-benar meretas akun kamu, tetapi telah membuat akun baru dengan menggunakan nama-mu. Untuk membantu Twitter mengetahui bahwa kamu benar-benar diri kamu, ada opsi untuk mengunggah gambar ID yang dikeluarkan pemerintah atau bentuk identifikasi lainnya.

Facebook

Rachel tidak terlalu memikirkannya ketika dalam rutinitasnya menjelajah Facebook dia mengklik tanda bahwa dia tertarik menghadiri konser salah satu band favoritnya. Tapi dia senang ketika salah satu anggota band tersebut meminta pertemanan dan mulai mengirim pesan pribadi kepadanya.

Percakapan dimulai dengan santai, tetapi segera akun tersebut mulai menyinggung foto profil Rachel, mengatakan bahwa dia suka bahwa Rachel tidak peduli bahwa putingnya terlihat.

Apa?

Putingnya jelas tidak terlihat. Atau apakah itu? Rachel telah menggunakan foto profil itu selama dua tahun, dan tidak ada yang pernah mengatakan apa pun. Dia memperbesar fotonya dan dengan hati-hati memeriksanya. Mungkin yang dilihatnya adalah bayangan dari baju atasan yang ia kenakan?

Rachel mengatakan kepadanya tersebut bahwa dia salah, dan mencoba menjelaskan bayangan itu, tidak ingin berprasangka buruk pada orang tersebut, bahwa dia hanya bingung. Tapi orang itu bersikeras, dan segera meminta foto-foto telanjang dari Rachel.

Rachel tahu dia seharusnya menghentikan percakapan di sana dan memblokir orang tersebut, tetapi pada saat itu sepertinya hanya kesalahpahaman yang aneh. Foto memang provokatif, bukan? Mungkin dia seharusnya mengharapkan reaksi seperti ini.

Dia mencoba mengarahkan percakapan kembali ke musik dan konsernya yang akan datang, tetapi dia seperti anjing dengan tulang, dan tidak akan menyerah pada permintaannya untuk lebih banyak foto. Akhirnya Rachel berhenti menjawabnya, tetapi jadinya merasa agak canggung selama beberapa hari setelah itu, bertanya-tanya bagaimana orang lain melihatnya selama ini.

Kisah Rachel tidak begitu mengejutkan. Itu bukan kekerasan. Tidak ada yang diperkosa. Ini benar-benar terdengar seperti pertemuan media sosial yang cukup biasa. Namun pada kenyataannya, “cukup biasa” itu adalah alasan yang membuatnya sangat tertekan. Setiap hari para perempuan dilecehkan oleh orang asing dan akhirnya bertanya-tanya sendiri apa yang sudah mereka lakukan untuk menyebabkannya, dan harus mengetahui bahwa ketika mereka hanya mencoba untuk menjalani kehidupan, orang lain mengobjektifikasi mereka.

Penelitian menunjukkan bahwa dampak emosional yang diakibatkan oleh jenis interaksi seperti ini sangat parah bagi perempuan, yang dua kali lebih mungkin dibandingkan laki-laki untuk menggambarkan pengalaman pelecehan online terbaru mereka sebagai sesuatu yang sangat atau lebih dari sangat menjengkelkan.

Dan meminta foto seksi hanyalah salah satu dari berbagai bentuk pelecehan yang dilakukan di Facebook. Perempuan secara teratur mendapatkan kiriman pesan yang melecehkan dan gambar penis yang tidak diinginkan, dan dalam berbagai kasus di-tag di dalam foto-foto yang merendahkan, atau bahkan mendapati akun palsu dibuat atas nama dan foto mereka — sesuatu yang jauh sering terjadi..

5 Cara Melindungi Diri di Facebook

1. Kontrol Persis Siapa Yang Melihat Apa

Dalam beberapa tahun terakhir, Facebook telah melakukan banyak hal untuk memperbarui platform agar kamu dapat menyesuaikan opsi-opsi ini, bahkan memungkinkan kamu untuk menyembunyikan informasi dari orang-orang tertentu.

Cara Mengontrol Apa Yang Orang Lihat di Profil Facebook kamu:

Di komputer kamu, klik tanda [ v ] terbalik di sudut kanan atas halaman dan pilih pengaturan. Di panel di sebelah kiri klik Privasi. Dari sini kamu akan dapat mengelola dengan tepat siapa yang dapat melihat postingan kamu dan bagaimana orang-orang dapat menghubungi kamu.

Selanjutnya, buka Timeline dan Pemberian Tag. Ini memungkinkan kamu mengontrol siapa yang bisa posting di dinding kamu dan siapa yang dapat melihat postingan yang sudah men-tag kamu. Di sini kamu juga dapat mengubah pengaturan sehingga kamu dapat meninjau dan menyetujui tag apa pun atas akun-mu sebelum ia diterapkan.

Sarana keren lain yang dapat kamu gunakan adalah yang memungkinkan kamu melihat apa yang dilihat orang lain ketika mereka melihat profil kamu. Dengan cara itu kamu dapat memastikan bahwa orang-orang tertentu tidak akan dapat melihat informasi sensitif jika kamu tidak menginginkannya.

 

2. Jangan Biarkan Mereka Yang Berpotensi Menguntit Tahu Keberadaanmu

Seperti yang telah dibahas tentang geotag di atas, menandai lokasi kamu di postingan dan foto dapat menjadi cara bagi penguntit untuk mencari tahu keberadaanmu. Di Facebook, ketika kamu menulis postingan, ada opsi Check in, yang akan menambahkan geolokasi dan dapat dilihat oleh temanmu. Sebaiknya jangan gunakan fitur ini.

Namun, geotag bukan satu-satunya cara orang mengetahui di mana kamu berada.

Pernah perhatikan bagaimana setelah pergi ke toko tertentu kamu tiba-tiba mulai melihat iklan untuk itu di Facebook? Atau kamu bertemu seseorang di pesta dan keesokan harinya Facebook menyarankan mereka sebagai teman?

Cara Facebook bisa melakukan itu adalah karena jika kamu memiliki aplikasi seluler mereka, dan kamu selalu membawa ponsel ke mana-mana (seperti kebanyakan dari kita), mereka tahu lokasi kamu di mana pun kamu pergi.

Jika kamu mau, kamu dapat melihat bagaimana Facebook telah melacak kamu. Informasi ini tidak bersifat publik, jadi kamu tidak perlu khawatir tentang teman di Facebook yang akan menggunakannya untuk mencari kamu.

Cara Melihat Facebook Melacak Lokasi Kamu

Pergi ke Pengaturan. Klik Lokasi di panel di sebelah kiri, lalu klik Lihat riwayat lokasi. Peta akan muncul bersama dengan log yang menunjukkan lokasi kamu selama kamu mengaktifkan setelan lokasi. Untuk beberapa orang, log bisa menyimpan riwayat sampai bertahun-tahun lalu.

Cara Menghapus Riwayat Lokasi Kamu

Klik tiga batang di sudut kanan atas layar (atau kanan bawah jika kamu memiliki iPhone). Pilih Pengaturan akun > Lokasi. Ketuk untuk mematikan Layanan Lokasi, dan di bawah, geser ke kiri untuk menonaktifkan Riwayat Lokasi.

Untuk menghapus semua riwayat masa lalu kamu, klik Lihat riwayat lokasi kamu dan pilih tiga titik di sudut kanan atas. Di sana kamu akan memiliki opsi untuk menghapus seluruh riwayat kamu. kamu harus memasukkan kembali kata sandi kamu untuk melakukan ini. (Menyetel ulang kata sandi kamu sebenarnya adalah cara hebat lain untuk mencegah orang lain mengakses lokasi kamu atau akun Facebook kamu secara umum.)

 

3. Blokir Pelaku Pelecehan dan Taruh Orang-Orang Yang Menakutkan di Daftar Terbatas

Pilihan lain yang membantu di halaman ini adalah menempatkan orang-orang tertentu dalam daftar terbatas (restricted list). Dengan menempatkannya di sini, mereka akan terdaftar sebagai salah satu teman kamu, tetapi hanya dapat melihat informasi yang kamu bagikan secara publik. Ini sangat berguna jika kamu ingin menghindari konfrontasi dengan seseorang yang kamu takuti akan mencoba mengintimidasi atau memanfaatkan kamu.

Meskipun mudah untuk mengatakan bahwa kamu harus lugas dan dapat memberi tahu seseorang bahwa kamu tidak ingin mereka melihat hal-hal pribadi yang kamu posting, kita semua tahu seberapa cepat situasi dapat meningkat ketika tipe laki-laki tertentu merasa ditolak.

Jadi, lain kali jika kamu bertemu dengan seorang pria di bar yang bersikeras untuk berteman dengan kamu dan menyaksikan kamu menerima permintaannya, cukup masuk ke kamar kecil sebentar dan masukkan dia di daftar terbatas kamu.

 

4. Laporkan Akun-Akun Peniru

Meski bertentangan dengan persyaratan layanan mereka, Facebook memperkirakan bahwa saat ini ada 66 juta akun palsu di platform mereka. Salah satu alasan orang membuat akun palsu adalah untuk meniru identitas pengguna lain. Dengan menggunakan nama asli dan foto kamu, seorang penipu dapat berteman dengan orang-orang di jaringan sosial kehidupan nyata kamu, dan kemudian memposting konten yang berbahaya dan tidak jujur ​​tentang kamu.

Jika kamu menemukan akun palsu menggunakan foto dan informasi pribadi kamu, laporkan ke Facebook dan mereka akan menghapusnya.

Cara Melaporkan Profil Palsu di Facebook:

Buka profil palsu tersebut, klik tiga titik di sudut kanan atas halaman, dan pilih Laporan > Laporkan profil ini > Mereka berpura-pura menjadi saya atau seseorang yang saya kenal.

Penipu yang cerdas akan memblokir kamu sehingga kamu tidak dapat melihat akun palsu yang sudah mereka buat. Jika itu terjadi, minta temanmu untuk melaporkan profil palsu tersebut untuk kamu.

Facebook juga proaktif dalam mengidentifikasi akun penipu, dan baru-baru ini mengumumkan inisiatif mereka menggunakan perangkat lunak pengenal wajah untuk menandai foto profil baru yang menampilkan pengguna yang sudah ada.

Namun, perlu dicatat bahwa hanya akun baru yang akan dipindai, jadi jika sebelumnya sudah ada profil palsu kamu, kecuali kamu atau seseorang yang kamu kenal menemukan dan menandai profil tersebut, tidak ada cara lain untuk menemukannya. Selain itu, satu-satunya foto yang akan dipindai untuk wajah kamu adalah foto-foto yang ada di dalam lingkaran pertemanan kamu, atau jaringan dari temannya akun teman kamu – bukan semua pengguna di Facebook.

Ini memunculkan pertanyaan seberapa efektif taktik itu sebenarnya, terutama mengingat seberapa sering profil dipalsukan bukan untuk membalas dendam pribadi, melainkan untuk menipu orang-orang demi uang atau untuk mempromosikan produk atau agenda politik. Secara khusus, penyelidikan baru-baru ini mengenai pemilihan presiden Amerika 2016 telah mengungkapkan seluruh aktivitas Facebook sebagai sebuah industri dibuat secara artifisial untuk mempengaruhi opini publik.

Dalam kasus ini, satu cara sederhana untuk melindungi diri kamu adalah dengan memilih pengaturan pribadi untuk sebagian besar foto kamu. Jika orang yang membuat akun palsu tidak memiliki akses ke foto kamu, kamu akan menjadi sasaran yang kurang menarik untuk peniruan identitas.

 

5. Mencegah Pornografi Balas Dendam

Dalam beberapa tahun terakhir, sexting telah meninggalkan dunia imajinasi dewasa dan menjadi mode standar dalam hal goda menggoda. Bahkan, menurut sebuah penelitian, 88% dari orang dewasa yang disurvei mengatakan mereka telah mengirim pesan atau gambar eksplisit yang seksual setidaknya sekali. Ini bukan hal yang buruk; penelitian yang sama menunjukkan ada korelasi antara kepuasan seks dan seksualitas, dan menemukan bahwa perempuan sering merasa sangat berdaya melakukannya.

Demikian pun, mengirim foto “terbuka” bisa berisiko jika masuk ke tangan yang salah. Terlalu banyak perempuan menemukan diri mereka sebagai objek kampanye penghinaan, di mana eks-partner balas dendam dan membuat hidup mereka seperti neraka dengan mengirimkan gambar-gambar intimnya ke teman-teman, anggota keluarga, dan bahkan majikan mereka.

Untungnya, Facebook sudah memiliki algoritma yang mengidentifikasi dan menghapus gambar-gambar telanjang. Pada November 2017 mereka juga mengumumkan pendekatan baru untuk mengatasi epidemi porno balas dendam yang buruk. Tetapi gagasan yang pertama kali diuji di Australia itu membuat alis mengernyit.

Pada dasarnya, jika kamu mencurigai suatu gambar tertentu dapat diunggah ke Facebook tanpa persetujuan kamu, kamu mengisi formulir yang menjelaskan kekhawatiran kamu, dan kemudian mengirim gambar itu ke diri kamu sendiri menggunakan aplikasi Facebook Messenger. Setelah menilai laporan dan foto, Facebook kemudian akan menghapusnya.

Karena Facebook memiliki Instagram, ini akan mencegah gambar dari disebarluaskan di sana juga.

Ada beberapa masalah dengan pendekatan ini. Pertama, kamu harus tahu bahwa gambar-gambar ini berada di luar sana — terkadang foto dan video diambil tanpa sepengetahuan atau persetujuan korban. Kedua, kamu harus memiliki gambar tersebut – yang mungkin tidak demikian jika fotonya diambil menggunakan kamera orang lain. Dan akhirnya, kamu harus mempercayai Facebook, dan menerima bahwa orang yang sebenarnya di ujungnya akan melihat gambar yang secara eksplisit tidak kamu inginkan di luar sana untuk konsumsi publik.

Bagi banyak orang, mengetahui beberapa teknisi anonim memiliki akses ke foto intim mereka, bahkan untuk waktu yang singkat, akan menambah trauma dan kecemasan mereka.

Instagram dan SnapChat

Foto bukan satu-satunya hal yang berubah ketika Instagram dimulai pada 2010 dan SnapChat pada 2012. Pelecehan online juga.

Dengan membuat foto kamu menjadi publik, siapa pun dapat mengomentari foto kamu. Meski sulit untuk memahami mengapa seseorang mendedikasikan waktu mereka untuk menjadi troll, ada orang-orang yang senang mencari foto untuk dihina. Komentar yang menghina tubuh seseorang secara publik dan DM (versi pesan pribadi dari Instagram) dengan bahasa yang eksplisit dan vulgar sudah mengganggu jutaan akun setiap hari.

Selain trolling, banyak wanita rentan terhadap pornografi balas dendam, gambar penis, dan foto-foto telanjang non-konsensual lainnya.

Dengan teknik yang berbeda, kamu dapat melawan dan bahkan mencegah beberapa skenario ini terjadi. Ya, troll dan para brengsek akan menemukan cara untuk tetap melakukannya kalau mereka cukup gigih, tetapi langkah-langkah berikut membuatnya jauh lebih sulit bagi mereka.

3 Cara Melindungi Diri di Instagram dan SnapChat

1. Periksa Gambar untuk Data yang Bisa Mengidentifikasi Kamu

Ada beberapa hal sederhana yang dapat kamu lakukan untuk membuat foto dan akun kamu sedikit lebih aman.

Katakanlah kamu berada di restoran dan ingin Insta gambar hidangan kamu. Sangat menyenangkan untuk men-tag restoran itu untuk memberikan promosi. Namun, dengan men-tag restoran ini, kamu memberitahu bahwa kamu di lokasi itu.

Setiap penguntit sekarang tahu persis di mana kamu berada.

Demikian pula, jika kamu mengaktifkan pengaturan geolokasi, kamu bahkan lebih berisiko. Jika kamu mengambil gambar minuman yang kamu beli dari Starbucks, kamu bisa saja berada di salah satu dari 27.339 gerai Starbucks di seluruh dunia. Tetapi jika geolokasi kamu aktif, siapa pun yang melihat gambar kamu akan tahu persis di gerai Starbucks mana kamu berada.

Snapchat meluncurkan fitur baru pada Juni 2017 yang disebut SnapMap, yang menunjukkan lokasi semua teman kamu di peta. Meskipun ini mungkin tampak biasa saja, sebenarnya ini membiarkan orang lain terus melacak keberadaan kamu. Matikan fitur SnapMap, dan kamu akan menyelamatkan diri dari banyak situasi yang berpotensi buruk.

 

2. Jangan Gunakan Informasi Yang Sebenarnya

Ketika kamu mendaftar untuk SnapChat, kamu diminta untuk memberikan tanggal lahir, nomor telepon, dan alamat email – cukup standar untuk aplikasi media sosial. Tetapi siapa pun yang memiliki sedikit pengetahuan teknologi dapat menemukan informasi tersebut melalui akun SnapChat kamu. Hal ini membuat sangat mudah bagi seseorang untuk melecehkan orang lain dari SnapChat dan pindah ke email, WhatsApp, dan banyak aplikasi lain.

Cara terbaik untuk melindungi informasi kamu adalah menyembunyikannya. Buat alamat email baru untuk mendaftar. Selain itu, gunakan nomor telepon palsu (kamu tahu, yang mungkin kamu berikan kepada pria menyeramkan di bar yang tidak ingin kamu panggil), dan buat tanggal lahir baru.

Trik sederhana lainnya yang membuat lebih sulit bagi troll untuk mengakses kamu adalah mengubah pengaturan privasi akun dari publik menjadi pribadi. Ini berlaku untuk Instagram dan Snapchat. Mengubah privasi akun kamu menjadi pribadi akan membatasi orang yang bisa melihat postingan kamu ke teman, keluarga, atau orang lain yang kamu pilih untuk disetujui.

Cara Membuat Akun kamu Pribadi di SnapChat

Buka Pengaturan > Lihat Kisah Saya > Teman Saya / Custom. Saat berada di Pengaturan, kamu dapat mengubah siapa yang dapat menghubungi kamu dan siapa yang dapat melihat lokasi kamu.

Cara Membuat Akun kamu Pribadi di Instagram

Buka Pengaturan > Akun Pribadi (geser ke kanan untuk mengaktifkan).

Jika kamu perlu menggunakan aplikasi ini untuk mempromosikan produk, perusahaan kamu, atau diri kamu sendiri, buatlah akun terpisah. Dengan cara ini, foto pribadi kamu tidak akan tercampur dengan foto publik kamu.

Demikian pun, bahkan setelah melakukan semua itu, komentar kasar bisa lolos dari celah. Dalam hal ini, kamu harus tahu cara…

 

3. Blokir Orang-Orang Yang Menakutkan Atau Tidak Menyenangkan

Baik Instagram dan Snapchat memiliki opsi pemblokiran. Dengan menggunakan teknik ini, kamu dapat memblokir pengguna dan kemudian menghapus komentar mereka

Cara Memblokir Orang di Instagram

Pilih orang yang ingin kamu blokir, ketuk tiga titik di sudut kanan atas, lalu klik blokir.

Cara Memblokir Orang di SnapChat

Pilih orang yang ingin kamu blokir, ketuk tiga baris di sudut kiri atas, lalu klik blokir.

 


Baca bagian kedua mengenai kekerasan online di lingkungan kerja dan saat berkencan online di sini.

Baca bagian ketiga dan terakhir mengenai cara cerdas menghadapi potensi ancaman di dunia nyata di sini.

Tulisan ini disadur dan diedit oleh Ellen Kusuma.