Laporan Tahunan 2021: Memperkuat Diri, Membangun Resiliensi

Tahun 2021 dapat dikatakan sedikit lebih baik daripada tahun 2020, meskipun varian Delta COVID-19 merebak dengan cepat, menyebabkan meninggalnya banyak korban jiwa. Kegiatan organisasi yang semula mulai bangkit usai gelombang pertama, terpaksa harus dihentikan lagi, dan diganti formatnya agar bisa tetap dilaksanakan.

Selama pandemi, anggota SAFEnet telah belajar beradaptasi dalam melaksanakan program-programnya. Dari kegiatan secara daring (online), lalu belakangan ini secara hibrida (paduan luring dan daring), hingga sepenuhnya dilaksanakan secara luring (offline) seiring relatif terkendalinya COVID-19 di Indonesia.

Tentunya tidak semua program bisa terlaksana sesuai rencana. Salah satu kegiatan yang harus berubah format adalah Jambore Nasional Paguyuban Korban UU ITE. Menurut rencana, kegiatan ini diadakan pada Juni 2021. Namun, karena merebaknya gelombang kedua COVID-19 varian Delta, kegiatan tersebut terpaksa dibatalkan dan diubah formatnya menjadi kegiatan daring saja dalam bentuk peluncuran buku cerita korban UU ITE. Begitupula dengan rencana peluncuran Laporan Situasi Hak-hak Digital di Indonesia Tahun 2021 yang juga diubah ke format daring.

Meskipun demikian, selama tahun 2021 SAFEnet berhasil melaksanakan setidaknya 76 program kegiatan dari tiap divisi. Kegiatan ini menjangkau 3.000 orang penerima manfaat dari peserta kegiatan pelatihan, webinar, diskusi terarah, lokakarya, dan lain-lain. Adapun materi kampanye SAFEnet selama tahun 2021 mencapai sekitar 5.000 pengunjung di situsweb semuabisakena.jaring.id, 365.916 audiens di Instagram, 10.874 penonton Instagram dan YouTube, serta 13.595 pengunjung situsweb AwasKBGO.

Selama tahun 2021 SAFEnet berhasil melaksanakan setidaknya 76 program kegiatan dari tiap divisi. Kegiatan ini menjangkau 3.000 orang penerima manfaat dari peserta kegiatan pelatihan, webinar, diskusi terarah, lokakarya, dan lain-lain.

Laporan Tahunan SAFEnet 2021

Untuk menjalankan semua program tersebut, sepanjang 2021 SAFEnet mengelola dana sebesar Rp 5.473.630.427. Pendanaannya antara lain dari Luminate, Digital Access Programme British Embassy Jakarta, Packard, Hivos-DDP, IREX International, Internews dan sejumlah organisasi lain. Adapun penggunaannya, 96,71% untuk membiayai program-program kegiatan SAFEnet, seperti advokasi kasus, upaya perbaikan kebijakan Internet, riset, pelatihan, sedangkan 3,29% untuk operasional.

Selama tahun 2021, SAFEnet juga diundang berbicara oleh Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenpolhukam), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Badan Perencanaan Nasional (Bappenas), Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Komisi Nasional Perempuan (Komnas Perempuan), Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) untuk memberi masukan atas sejumlah kebijakan nasional terkait Internet dan keterbukaan parlemen dan negara di Indonesia.

Undangan serupa juga diterima SAFEnet dari Perwakilan Uni Eropa, Kedutaan Besar Singapura, Kedutaan Besar Swiss, Kedutaan Besar Amerika, Kedutaan Besar Jerman, Kedutaan Besar Belanda yang tertarik atas pandangan SAFEnet terhadap situasi pemenuhan hak-hak digital di Asia Tenggara.

Di tingkat global, SAFEnet juga diminta untuk berbicara di pelbagai fora di kawasan dan internasional. Di antaranya adalah Global Digital Development Forum (GDDF) 2021, Stockholm Internet Forum 2021, Rightscon Online 2021, Freedom Online Coalition (FOC), APrIGF 2021, Trust Conference 2021, hingga Open Government Partnership (OGP) Global Summit 2021. Ini merupakan bentuk partisipasi aktif SAFEnet dalam menyuarakan situasi hak-hak digital di Asia Tenggara kepada publik lebih luas.

Terpilihnya Direktur Eksekutif SAFEnet dalam program Thomson Reuters Foundation Changemakers 2021 pada November 2021 dan pada hari pembela HAM sedunia 9 Desember 2021 mendapat Anugerah Dewan Pers 2021 kategori perseorangan non-pers membawa kabar gembira sekaligus kebanggaan tersendiri bagi SAFEnet dalam upaya menjaga kemerdekaan pers dan perjuangan perubahan yang lebih menghargai hak-hak digital.

Laporan lengkap tentang kegiatan dan pencapaian SAFEnet selama tahun 2021 bisa dibaca dalam versi bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris.